Saturday, November 3, 2012

Si Jadul


Ngit, apa kabar hari ini?
Tetap cerah dan biru seperti biasanya kah?

Sudah lama aku tak melihat warna-warni-mu.
Kamu merindukannya, Ngit?
Ya. Aku juga.

Ngit, tahukah kamu, tadi malam sendu itu datang lagi.
Sakit itu menyapa lagi.
Butiran itu menembus pertahananku lagi.

Bukan, bukan tentang kerajaan-ku.
Ini masih tentang si jadul.
Ya. Ternyata. Masih.



Seperti sedang berontak, setelah kutanam dalam-dalam.
Seperti sedang berontak, setelah kukunci rapat-rapat.

Ngit, tau rasanya dikhianati?
Oleh orang yang dipercaya. Dari belakang.
Rasanya, tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Tidak bolehkah aku kecewa, Ngit?
Kenapa aku tidak berhak kecewa?
Kenapa aku berhak?
Semuanya. Retoris.

Ngit, aku ingat. Malam itu hujan deras.
Bukan, bukan hujan darimu, Langit.
Hatiku.


Tapi aku tidak sendiri, Ngit!
Aku ditemani dua bintang, yang bisa menghibur dalam diamnya.
Bersama mereka, aku yakin.

Tetesan ini.
Akan terbayar.
Dan si jadul.
Lupakan itu.


Bella Fariza Hanifa
Bumi Allah, 4 Dzulhijjah 1433 H
Jatinangor, 19 Oktober 2012 M

0 Comment(s):

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Spinning Blue Star With Falling Stars