Sunday, November 18, 2012

Hujan dan Bersyukur

Sore itu aku berencana mengambil barang yang sebelumnya sedang di-service di sebuah toko elektronik. Aku menggunakan motor bersama ayahku. Sore itu memang mendung. "Ah, tanda mau turun hujan" pikirku.

Tanpa mempedulikan cuaca sore itu, aku dan ayahku melesat ke daerah jalan Peta, masih di kota Bandung. Aku mendengarkan musik menggunakan headset sepanjang jalan. Namun tidak benar-benar aku dengarkan. Yaa, bisa dibilang hanya menjadi backsound karena sepanjang jalan ayahku mengajakku berbicara.

Sampai akhirnya saat terhenti di perempatan, hujan mulai turun. Rintik demi rintik. Kecil, namun terasa.
Akhirnya ayahku memarkirkan motor di pinggir jalan dengan maksud hendak menggunakan jas hujan. Namun belum sempat jas hujannya dibuka, hujan semakin deras, deras, dan terus menderas.

Ayahku pun mengajakku untuk berteduh di depan sebuah kios. Di sana sudah ada dua laki-laki yang sedang berteduh juga. Tak lama kemudian, hujan pun bertambah dengan angin yang sangat kencang.

Dingin? Ya. Sangat dingin. Terlebih aku memang membenci dingin. Secara harfiah, maupun kiasan.
Tapi syukurlah, Allah masih mengingatkanku untuk menggunakan jaket dari rumah. Jaket merah kebangaanku.

Di tengah derasnya hujan, aku merenung. Entahlah, mungkin Allah memang sengaja membuatku merenungkan hal ini.

Hujan ini, sangat deras, dingin, dan mungkin menyebalkan. Hujan ini menghalangi langkahku menuju tempat tujuanku. Hujan ini membuatku harus terdiam. Tapi hujan ini lah yang pada akhirnya membuatku bersyukur. Sangat bersyukur.

Bersyukur, karena...


Sunday, November 11, 2012

Si Gadis Ceria Selamanya

Hari ini, mungkin waktunya kehilangan lagi.
Lagi-lagi. Karena alasan yang sama lagi.

Hari ini, mungkin waktunya menangis lagi.
Lagi-lagi. Karena tusukan yang sama lagi.

Bersedih. Termenung. Tenggelam.

Mungkin sekarang memang waktunya lagi.

Tapi pengalaman sudah mengajarkanku.
Sedih untuk sementara.
Walau kehilangan untuk selamanya.

Karena bintang percaya.
Aku harus tetap menjadi si gadis ceria selamanya.

Bendera Putih

Hitam gelap itu menyeramkan
Dan kini pelangi menjadi hitam

Jahat.

Kalau benci
Kenapa bertahan?
Ditusuk dari belakang itu sakit

Kalau memang benci
Sebaiknya pergi

Maaf, untuk kali ini
Aku lelah
Lihat,
Bendera putih berkibar.


Friday, November 9, 2012

Bukan dan Tapi

Sahabat bukan tentang selalu bersama. Tapi yang selalu dihati, teringat. Dan tidak dilupakan.
Bukan tentang bagaimana mereka selalu bersama. Bukan tentang sebanyak apa waktu yang dihabiskan bersama. Tapi sedalam apa mereka tersimpan dihati, dalam ingatan. Dan tidak dilupakan.
Jatuh hanyut dan tenggelam
Melanggar janji dan obat hati
Kini kambuh kembali
Dan rasa hampa
Menyeruak memaksa

Sebuah tali yang baik-baik saja
Tapi mata selalu terbalik
Positif negatif
Sama saja

Keramaian itu menyilaukan
Seperti senyuman dan menarik perhatian
Tapi lagi-lagi dilupakan
Kosong

Keramaian itu menyilaukan
Seperti memukul dan membelai
Bersamaan
Tapi lagi-lagi dilupakan
Kosong

Bukan tentang selalu bersama. Tapi yang selalu dihati, teringat. Dan tidak dilupakan.

I'm not really good. But I've tried hard. For sure.

Bella Fariza Hanifa
Jatinangor, 10 November 2012 M
Bumi Allah, 25 Dzulhijjah 1433 H

Monday, November 5, 2012

Pergi dan Tinggalkan

Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum warahmatullah

“Setiap yang bernyawa itu pasti akan mengalami kematian.”(QS. Ali 'Imran: 185)
Teman-teman ingat salah satu ayat Al-Quran tersebut?
Minggu ini, lantunan ayat itu selalu mengiang ditelingaku. Bagaimana tidak, dalam seminggu, aku mendengar lima kabar kematian secara berturut-turut. Allah Maha Besar, dengan segala kuasa-Nya, mungkin ingin memberi tamparan kepada kita semua, kepada hamba-Nya, yang disayangi-Nya, yang masih senang berbuat dosa. Astagfirullah.

Tepat satu minggu yang lalu, salah satu orang hebat yang pernah aku kenal, meninggal karena Allah menakdirkannya demikian. Ya. Sebut saja seperti itu. Aku tidak ingin menyalahkan pihak manapun yang membuat sepotong batang pohon itu, seolah memilih, untuk menimpa dan membuat seniorku terluka parah. Itu mungkin memang kelalaian suatu pihak. Tapi, aku sangat yakin, bahkan tidak ada daun yang jatuh tanpa izin dan sepengetahuan dari Pemiliknya. Ya. Batang pohon itu juga. Jatuh menimpa seniorku, sudah pasti Allah juga yang menggerakan.

Kaget? Ya. Bahkan rasanya ada sesuatu yang tiba-tiba kosong. Aku memang tidak dekat dengannya. Tapi menjadi juniornya selama 4 tahun sudah cukup membuatku bisa melihat bahwa dia memang orang hebat. Ya. Dan bukan hanya aku yang merasakan hal itu.


Saturday, November 3, 2012

Si Jadul


Ngit, apa kabar hari ini?
Tetap cerah dan biru seperti biasanya kah?

Sudah lama aku tak melihat warna-warni-mu.
Kamu merindukannya, Ngit?
Ya. Aku juga.

Ngit, tahukah kamu, tadi malam sendu itu datang lagi.
Sakit itu menyapa lagi.
Butiran itu menembus pertahananku lagi.

Bukan, bukan tentang kerajaan-ku.
Ini masih tentang si jadul.
Ya. Ternyata. Masih.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Spinning Blue Star With Falling Stars